IBX5980432E7F390 Fenomena PeNgamen Ondel-Ondel - Depok Netizen

Fenomena PeNgamen Ondel-Ondel


Depok Netizen - Ondel-ondel merupakan salah satu warisan seni dan budaya Indonesia yang berasal dari budaya Betawi dan dijadikan sebagai salah satu ikon dari Kota Jakarta. Ondel-ondel yang berwujud boneka besar ini konon dahulunya dijadikan sebagai simbol untuk penolak bala dan roh halus yang bergentayangan. Kemudian dalam perkembangan-nya, ondel-ondel dijadikan salah satu bentuk seni pertunjukkan masyarakat Betawi dalam acara-acara atau pesta-pesta rakyat seperti pernikahan atau khitanan / sunatan.
Ondel-ondel semakin dikenal luas masyarakat Indonesia ketika seniman legendaris Betawi yaitu Benyamin S. merilis dan membawakan lagu ciptaan Djoko Subagyo berjudul Ondel-Ondel pada tahun 1971. Sejak saat itu, lagu Ondel-ondel semakin popular dan seringkali diputar atau dinyanyikan ketika ada acara dengan tajuk seni Betawi atau kita akan sering mendengar ketika menyambut HUT Jakarta.
Fenomena PeNgamen Ondel-Ondel
Ondel-ondel
Sekarang ini kita sering menyaksikan Ondel-ondel kerap berada di jalan-jalan, pinggiran perkampungan, atau pusat pusat keramaian seperti stasiun atau tempat wisata rakyat seperti setu atau danau. Ya, ondel-ondel ini sedang ngibing atau ngarak istilah orang Betawi atau kita menyebutnya "ngamen". Tidak hanya di Jakarta, arak-arakan ondel-ondel ini juga banyak terlihat di kota-kota sekitar Jakarta seperti Bekasi, Tangerang dan Depok.
Pengamen Ondel-ondel di Depok
Pengamen Ondel-ondel di Depok (sumber AntaraFoto)
Sebenarnya arak-arakan ondel-ondel ini sudah ada sejak lama di Jakarta. Bedanya, dahulu arak-arakan ondel-ondel lebih banyak dilakukan oleh para remaja dengan iringan musik langsung menggunakan alat-alat musik seperti rebab, gong, tanjidor dll. Sekarang, arak-arakan ondel-ondel lebih banyak dilakukan oleh anak-anak dengan iringan musik rekaman. Biasanya dilakukan oleh minimal 4 orang anak-anak. Satu orang menjalankan ondel-ondel, satu orang mendorong semacam gerobak kecil yang mengangkut alat sound musik dan dua orang yang membawa ember kecil sebagai wadah untuk "saweran" atau menampung uang dari orang-orang yang memberinya.

Pro Kontra Tentang Pengamen Ondel-Ondel

Fenomena pengamen Ondel-ondel ini menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat. Yang pro menganggap bahwa :
  • ondel-ondel merupakan hiburan bagi rakyat kecil terutama bagi anak-anak yang kebanyakan senang dengan kehadiran ondel-ondel
  • cara tsb. merupakan cara untuk melestarikan salah satu budaya Betawi
  • bisa menjadi salah satu sumber mata pencarian tambahan.

Bagi yang kontra dengan kehadiran pengamen ondel-ondel ini pun punya beberapa alasan:
  • Alih-alih ingin melestarikan budaya Betawi, faktanya pengamen ondel-ondel ini justru sering kali mengganggu kelancaran lalu lintas ketika mereka berada di jalan umum yang padat kendaraan.
  • Pelaku pengamen ondel-ondel kebanyakan anak-anak dengan usia dibawah umur.
  • Para pengamen ondel-ondel seringkali ngamen keliling kampung hingga jam 10 malam, ini tentu mengganggu warga yang dilalui ondel-ondel tsb.

Pengamen Ondel-Ondel di Depok

Bagaimana dengan kota Depok? Apakah pengamen ondel-ondel ini dilarang atau tidak? 
Sebagai kota yang mengedepankan sebagai Kota Layak Anak-anak, Pemkot Depok telah mengeluarkan Surat Edaran Mengenai Pelarangan Terhadap Pengamen Ondel-ondel. Surat Edaran tersebut ditujukan dan didelegasikan kepada seluruh kecamatan di Kota Depok. Diharapkan seluruh aparatur kecamatan di Depok dapat melakukan pengawasan dan melarang jika terdapat pengamen ondel-ondel. 
Nampaknya surat edaran dari Pemkot Depok belum sepenuhnya efektif, terbukti kita masih sering menemui banyaknya pengamen ondel-ondel yang beroperasi di jalanan.


Bagaimana menurut Anda? Kalau DepokNetizen setuju untuk menertibkan pengamen ondel-ondel karena masih banyak jalan dan cara untuk melestarikan budaya Betawi tsb.

0 Komentar Untuk "Fenomena PeNgamen Ondel-Ondel"

Posting Komentar