IBX5980432E7F390 Stasiun Kereta Depok Baru dan Riwayatnya - Depok Netizen

Stasiun Kereta Depok Baru dan Riwayatnya


Depok netizen - Kota Depok memiliki 5 (lima) stasiun kereta yaitu Stasiun Depok (lebih dikenal dengan Stasiun Depok Lama), Stasiun Depok Baru, Stasiun Pondok Cina (biasa disingkat stasiun Pocin), Stasiun UI (Universitas Indonesia) dan Stasiun Citayam. Sebenarnya ada satu lagi stasiun yaitu Stasiun Pondok Terong (dahulu stasiun ini disebut sebagai "halte") yang terletak diantara Stasiun Depok Lama dengan Stasiun Citayam yang telah ditutup pada medio tahun 1990-an karena adanya proyek jalur rel ganda Depok-Bogor.
Yang unik dari ke-5 stasiun tersebut, 2 stasiun berada di kelurahan dan kecamatan yang sama, yaitu Stasiun Pondok Cina dan Stasiun UI. Keduanya berada di Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok. Sementara 2 stasiun lagi yaitu Stasiun Depok Baru dan Stasiun Depok Lama juga berada dalam satu kelurahan dan kecamatan yang sama yaitu berada di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas. Sedangkan Stasiun Citayam  masuk dalam wilayah Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kec. Cipayung, Kota Depok.
Stasiun Kereta Depok Baru dan Riwayatnya
Stasiun Kereta Depok Baru (source heritage KAI)
Dari ke-5 stasiun tersebut, Stasiun Depok Baru merupakan stasiun terbesar di Depok dengan menyandang predikat stasiun kereta api Kelas I (Satu). Letaknya cukup strategis, yaitu dekat dengan jalan utama yaitu Jalan Margonda Raya, dekat pusat perbelanjaan dan terminal dalam kota yang sedang dalam tahap pembangunan menjadi terminal terintegrasi, dekat dengan Kantor Walikota Depok, RS Mitra Keluarga dan Polresta Depok. Tidak jauh dari stasiun ini juga terdapat shelter pelayanan ojek online (ojol).

Sejarah dan Riwayat Stasiun Depok Baru. 

Lintasan jalur kereta dari dan ke Stasiun Depok Baru merupakan jalur kereta api Jakarta-Bogor yang dibangun pada masa kolonial Belanda yang selesai pada tahun 1880-an. Elektrikfikasi (pemasangan tenaga listrik untuk kereta) pada jalur lintasan kereta Jakarta-Bogor selesai pada tahun 1927 dan jalur tersebut mulai digunakan pada tahun 1930 dengan beroperasinya KRL (Kereta Rel Listrik dan KRD (Kereta Rel Diesel) buatan negara Eropa seperti Jerman, Swiss dan Belanda sendiri. Namun, baru pada tahun 1976 mulai beroperasi rangkaian kereta KRL yang diimpor dari Jepang.
Salah satu Kereta Listrik Jaman Belanda
Salah satu Kereta Listrik Jaman Belanda
Awalnya, jalur atau rel kereta Jakarta-Bogor merupakan jalur tunggal (single track), kemudian ditingkatkan menjadi jalur ganda (double track) secara bertahap. Tahap pertama dibangun pada tahun 1980-an jalur ganda Jakarta (dari Stasiun Manggarai)-Depok (hingga stasiun Depok Lama) dan tahap kedua dibangun rel ganda Depok-Bogor pada tahun 1994.

Sejak kapan Stasiun Depok Baru berdiri belum didapat informasi yang valid. Namun yang pasti stasiun ini sudah ada, ketika itu Presiden Ke-2 RI Bpk H.M. Soeharto dengan menggunakan KRL dari Jakarta menuju Depok (berhenti di Stasiun Depok Baru) sekaligus secara langsung meresmikan penggunaaan KRL Jakarta-Bogor pada 12 Agustus 1976 bersamaan dengan peresmian Perumahan Nasional Depok I (sekarang Perumnas Depok Jaya) yang merupakan proyek perumahan nasional pertama di Indonesia. Dengan peresmian tersebut, beroperasilah KRL Jakarta Bogor mulai tanggal 1 September 1976.
Stasiun Depok Baru tahun 2012
Suasana Stasiun Depok Baru tahun 2012
 masih banyak kios di belakang peron penumpang
Kemudian dilakukan renovasi pembangunan Stasiun Depok Baru yang selesai pada tahun 1992 dengan 3 (tiga) jalur lintasan. Kini, stasiun ini merupakan stasiun dengan pendapatan tertinggi dan terpadat di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) dengan omzet tidak kurang dari Rp.2 Milyar per bulan, tentu saja omzet tersebut merupakan omzet dari penumpang kereta layanan Commuter Line yang ada telah sejak 2013 menggantikan layanan KRL Jabodetabek.

Demikian sekilas Stasiun Kereta Depok Baru dengan riwayatnya dahulu.

0 Komentar Untuk "Stasiun Kereta Depok Baru dan Riwayatnya"

Posting Komentar