IBX5980432E7F390 Abon Ikan Patin dari UMKM Depok - Depok Netizen

Abon Ikan Patin dari UMKM Depok


Depok netizen - Orang mengenal "abon" yang biasanya terbuat dari daging sapi atau ayam, tapi tahukah kamu bahwa selain daging sapi, ternyata daging ikan juga dapat dibuat abon seperti ikan nila dan ikan patin. Ikan Nila biasanya dikonsumsi dengan cara digoreng atau dibakar, sedangkan ikan Patin banyak yang mengolahnya menjadi sop ikan atau gulai ikan patin.

Abon Ikan Patin dari UMKM Depok
Abon Ikan Patin dari UMKM Depok

Ikan Nila banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Oleh karena produksinya yang melimpah, masyarakat setempat berinovasi dengan membuat abon berbahan daging ikan Nila. Di Depok, terutama di daerah Kecamatan Sawangan, juga terdapat banyak budidaya ikan Patin sehingga produksinya berlimpah sementara serapan pasar terhadap konsumsi ikan Patin lebih sedikit dibandingkan jumlah produksinya.

Seperti diketahui Ikan Patin yang bentuk kepalanya seperti lele dan memang masih satu keluarga dengan ikan lele ini memiliki kandungan yang rendah kolesterol. Selain itu, ikan patin juga memiliki kandungan gizi, kandungan protein dan lemak tak jenuh yang tinggi. Tidak mengherankan apabila bagi ibu hamil dan menyusui sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan patin.

Peluang inovasi dan potensi dari hasil budidaya ikan Patin yang ada di Sawangan itulah yang kemudian ditangkap oleh Ibu-ibu dari warga Kelurahan Pancoran Mas. Berbekal dari program pelatihan usaha yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) serta melihat proses langsung pembuatan abon ikan Nila di sekitar Waduk Jatiluhur, Purwakarta, kelompok ibu-ibu ini kemudian memanfaatkan daging ikan patin sebagai olahan untuk pembuatan abon.

Dari 10 hingga 15 kilogram ikan patin dapat menghasilkan 40 bungkus abon ikan patin dimana satu bungkusnya masing-masing berukuran 100 gram. Agar abon yang dihasilkan tersebut tidak berbau amis, kelompok ibu-ibu tersebut mempunyai cara pengolahan khusus serta penggunaan bahan resep khusus yang terdiri dari bawang merah, lengkoas, jahe, kunyit, daun sereh dan daun salam. Abon ikan patin hasil olahan ibu-ibu yang tergabung dalam "Ibu Ratu" (Ikatan Ibu-ibu RT Satu) RW 13, Kel. Pancoran Mas, Kec. Pancoran Mas ini tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga masa kadaluwarsa produk abon ikan patin hanya bertahan 2 (dua) bulan saja sejak dari produksi.

Walaupun usaha abon ikan patin dari kelompok ibu-ibu ini masih berskala rumahan, namun setidaknya usaha tersebut mampu menambah penghasilan ibu-ibu. Oh ya, abon ikan Patin yang diproduksi ibu-ibu ini juga menggunakan nama yang sama dengan kelompoknya yaitu Abon Ikan Patin "Ibu Ratu". Yang belum mencoba abon ikan patin, wajib mencobanya dan yang terpenting adalah mari kita majukan UMKM dengan membeli produk-produknya.

Maju terus Abon Ikan Patin Ibu Ratu dan maju terus UMKM Depok

0 Komentar Untuk "Abon Ikan Patin dari UMKM Depok"

Posting Komentar